Jam layanan: 08:00-15.00 (Senin-Kamis) dan 8:00-15:30 (Jumat)
  • Home
  • Jurnal
  • Abstrak Optimalisasi Pengelolaan Perikanan Di Danau Gegas Kabupaten Musi Rawas Sumatera Selatan

Abstrak Optimalisasi Pengelolaan Perikanan di Danau Gegas Kabupaten Musi Rawas Sumatera Selatan

Chapter 2020 with 341 download times

Authors

,Agus Djoko Utomo,Siti Nurul Aida,Taufiq Hidayah,

Danau Gegas (500 ha) merupakan danau buatan (waduk) dari pembendungan sungai gegas, diresmikan oleh Menteri Pekerjaan Umum pada 1987. Perubahan ekosistem yang mengalir menjadi ekosistem tergenang tentunya akan mempunyai dampak terhadap sumber daya perikanan. Permasalahan utama Danau gegas yaitu yang semula tujuan utama pembuatan danau buatan tersebut untuk keperluan irigasi ternyata tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya, pintu air tidak berfungsi sehingga sirkulasi air tidak berjalan dengan baik menyebabkan kualitas air menjadi jelek. Tujuan penelitian adalah mengoptimalkan peran perikanan di Danau gegas untuk kesejahteraan masyarakat yaitu dengan cara melakukan budidaya ikan yang sesuai dengan daya dukung perairan, penebaran ikan yang sesuai bagi jenis dan jumlah ikan yang ditebar, konservasi sumber daya ikan melalui penetapan suaka perikanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya dukung perairan untuk budidaya ikan pada keramba jaring apung adalah 20 ton/tahun, untuk jaring sekat 40 ton ikan/tahun, untuk penebaran benih ikan sebanyak 142.440 benih, penentuan suaka perikanan yang tepat adalah di inlet Gegas dan beberapa cekungan.

Gegas Lake (500 ha) is an artificial lake (reservoir) from damming the gegas river, inaugurated by the Minister of Public Works in 1987. Changes in lotic ecosystems into lentic ecosystems will have an impact on fisheries resources. The main problem with the Gegas Lake is that it cannot function as an irrigation reservoir due to failure of water gate, so that the circulation of water does not work well causing worst water quality. The research objective is to optimize the fisheries function in Gegas Lake for the welfare of the community. For this reason, it is necessary to do fish culture in accordance with the carrying capacity of the waters and fish stocking and conservation through the establishment of fish reserves. The results showed that the carrying capacity of the waters for fish culture in floating cages and set net was 20 tons/year and 40 tons/year respectively. It was also suggested to conduct restocking as much as 120,000 juveniles. In addition, it was found that inlet and several concave areas were as correct places to conduct conservation activity.

Keywords: Optimalisas;, pengelolaaan; budidaya ikan; penebaran ikan; suaka perikanan

DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jkpi.12.1.2020.1-10